Rabu, 19 Desember 2012

kisi-kisi akm 1A


Kisi-Kisi Ujian Tengah Semester
Akuntansi Keuangan Menengah 1A.

Kepada Mahasiswa-mahasiswi kelas 2EB18, 2EB19, 2EB26.
Tolong Anda pelajari point-point berikut sebagai bahan ujian semester.Jangan terpaku pada satu sumber bacaan, mengingat ilmu akuntansi keuangan khususnya akuntansi keuangan menengah cukup luas. Semakin banyak referensi yang Anda pelajari maka hasil yang akan Anda dapatkan akan semakin lebih baik sehingga nanti Anda dapat mengembangkan diri dan dapat beradaptasi dengan kondisi di dunia kerja.
Poin-point penting yang perlu Anda pelajari adalah sbb:

1.      Bagaimana sikap seorang professional akuntansi dalam melakukan pengawasan terhadap kas perusahaan ?
Jawab :

-          Menjamin terselengaranya pencatatan kas yang akurat
-          Memastikan kas dengan aman
-          Melakukan tindakan pengawasan terhadap penerimaan, pengeluaran, pemeriksaan dan perhitungan kas
-          Melakukan system pengawasan sesuai dengan bentuk dan jenis perusahaannya.
-          Melakukan penentuan dan evaluasi mengenai apa yang telah dicapai
-          Menentukan perlu atau tidaknya tindakan koreksi.
-          Melakukan pengawasan intern kas dan penilaian secara wajar mengenai posisi kas dalam laporan keuangan.

“Karena sifatnya yang sangat mudah untuk dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah digelapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat terhadap kas . Ada dasar-dasar tertentu yang bias digunakan sebagai pedoma untuk mengadakan pengawasan terhadap kas , sbg berikut :

·         Penerimaan Uang
Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bias berasal dari beberapa sumber anatara lain dari penjualan tunai , pelunasan piutang atau dari pinjaman . prosedur-prosedur pengawasan yg dapat digunakan antara lain :
I.                   Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.
II.                Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
III.             Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas .selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas .

·         Pengeluaran Uang
Pengeluaran dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi.Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan yang penting adalah sbg berikut :
I.                   Semua pengeluaran uang menggunakan cek , kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
II.                Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat .
III.             Diadakan pemerikasaan intern dengan jangka waktu yang tidak menentu.
IV.             Diharuskan membuat laporan kas harian .”

a.      Bagaimana mengidentifikasi dan memahami Komposisi Kas
Jawab :
“Yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, check yang belum disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller's checks, cashier's checks, bank draft dan money order. Untuk dapat digolongkan sebagai kas biasanya dibatasi dengan "diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominal", sehingga elemen-elemen yang tidak diterima sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominal tidak dikelompokkan dalam kas.”

b.      Bagaimana mengidentifikasi dan memahami Pengendalian Kas
Jawab :
Pengendalian Kas
Dilakukan karena :
a. Uang kas dapat berpindah tangan dengan mudah
b. Tidak ada identifikasi pemilik
c. Kas adalah aktiva yang paling mungkin untuk diselewengkan dan disalahgunakan oleh para karyawan.
d. Banyak transaksi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas.

Pengandalian Intern atas Penerimaan Kas
Semua penerimaan kas telah disetorkan ke bank dan catatan akuntansi perusahaan diselenggarakan dengan benar.
Aspek-aspek yang baik dari pengendalian inten atas penerimaan kas ini :
1.   Adanya penyaringan perhadap calon-calon karyawan yang akan dipekerjakan dan memberikan program pelatihan setelah mereka diterima.
2.   Menunjuk atau mengangkat karyawan tertentu sebagai kasir dan bendahara.
3.   Adanya pemisahan tugas antara kasir dan bagian yang mencatat (bagian     akuntansi).
4.   Otorisasi yang layak atas penerimaan kas di atas jumlah tertentu
5.   Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
6.   Penggunaan cash register sebagai pencatat transaksi pada loket-loket pembayaran untuk penjualan tunai.
7.   Penerimaan kas disetorkan ke bank pada keesokan harinya, dan dilakukan oleh karyawan yang bukan kasir dan bukan pula karyawan yang menangani buku besar dan buku tambahan.

Pengendalian Intern atas pengeluaran kas
Pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang telah diotorisasi
Menjamin bahwa kas digunakan secara efisien
Aspek-aspek pengendalian intern atas pengeluaran kas :
1.   Setiap pengeluaran dilakukan dengan cek, untuk pengeluaran-[engeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui kas kecil (petty cash).
2.   Pengeluaran-pengeluaran besar harus diotorisasi oleh dewan komisaris atau             direksi.
3.   Karyawan yang menangani check, harus terpisah dengan yang mencatat     pengeluaran kas.
4.   Auditor intern memeriksa transaksi-transaksi perusahaan, apakah sesuai dengan kebijakan manajemen.
5.   Adanya dokumen pendukung dan pencatatan
6.   Buku cek yang belum digunakan, harus disimpan dalam kotak besi dan di bawah pengawasan pejabat yang bukan menangani akuntansi.

Prosedur-Prosedur Dasar yang Dapat digunakan Untuk Mengendalikan Pengeluaran Kas :
1. Sistem Voucher (Voucher System)
2. Akun Kerugian Diskon (Discount Loss)
3. Kas Kecil (Petty Cash)”

c.       Bagaimana mengidentifikasi dan memahami Dana Kas Kecil
Jawab :
“Dana Kas Kecil adalah sejumlah kecil kas yang dibentuk untuk tersedia di perusahaan yang diperlukan untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang bersifat rutin.

d.      Bagaimana mengidentifikasi dan memahami Rekonsiliasi Bank
Jawab :
Rekonsiliasi adalah merupakam salah satu alat / cara untuk menentukan hal-hal yang nampak dalam laporan bank dengan saldo yang nampak dalam catatan pemegang giro (Perusahaan atau Rekening Koran yang dikirim Bank) atau saldo menurut buku kas perusahaan.
      Tujuan dari Rekonsiliasi Bank adalah untuk mengecek ketelitian pencatatan yang terdapat dalam rekening kas dan catatan bank, serta mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.”


2.      Apasaja unsur-unsur pembentuk dana kas perusahaan, bagaimana proffesi akuntan membentuk dana kas beruahaan berikut cadangan kas perusahaan dan bagaimana proses evaluasinya?
Jawab :
“Unsur-unsur Kas :

1.            Uang Tunai : mata uang dalam negeri / mata uang asing

2.                  Cek Tunai : cek yang dibuat oleh suatu pihak yang memiliki rekening Koran bank sebagai perintah kepada kasir bank untuk melakukan pembayaran.

3.           Demand Deposit : simpanan utama di nak yang sewaktu-waktu dapat diambil

4.               Cashier’s Check : cek yang dibuat oleh pihak yang berwenang dalam suatu bank sebagai alat perintah kepada bank itu sendiri untuk melakukan pembayaran.

5.                  Traveler Check: cek yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dalam suatu bank untuk kepentingan orang-orang yang berpergian

6.                  Certified Check : cek yang diterima oleh pihak lain yang telah mendapatkan tanda tertentu dari bank sebagai bukti bahwa cek tersebut bukan merupakan cek kosong

7.                  Postal Money Order : semacam pos wesel yag sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai ke kantor pos

8.                  Money Order : surat perintah kepada pihak yag disebutkan namanya untuk melakukan pembayaran kepada pihak yang tercantum dalam money order tersebut

9.                  Cash Equivalent : beberapa investasi jangka pendek yang sifatnya sangat liquid, dengan syarat bahwa investasi tersebut memiliki sifat :

a.       Investasi tersebut benarbenar sangat aman
b.      Memiliki harga pasar yang sangat stabil
c.       Dapat segera dilikuidasi menjadi uang tunai dalam jangka waktu kurang dari 90 hari.

Pembentukan anggaran kas

Anggaran arus kas pada umumnya dibuat secara bulanan dan dimulai dengan mengadakan ramalan-ramalan, baik karena penjualan tunai maupun penagihan- penagihan atas piutang ataupun penerimaan lain-lain, misalnya deviden saham investasi dan lain sebagainya.
Atas dasar rencana penjualan kita dapat membuat perkiraan besarnya biaya produksi dan menghitung besarnya biaya produksi dan menghitung besarnya besarnya pengeluaran untuk pembelian bahan dan pembayaran upah serta biaya-biaya lain.
Disamping itu perlu pulas direncanakan pembayaran hutang-hutang dan pembelian peralatan baru serta pembayaran deviden dan pajak.

Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran, Pembentukan dana cadangan diakui pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan pencadangan dimaksud.
Dana cadangan dirinci menurut tujuan pembentukannya. Peruntukan dana cadangan harus diatur dengan peraturan perundang-undangan dan tidak dapat digunakan untuk peruntukan yang lain. Pembentukan dana cadangan dapat dilakukan jika keadaan keuangan pemerintah mengalami surplus anggaran. Pembentukan dana cadangan dilakukan dengan persetujuan pihak–pihak yang terkait, demikian juga pada waktu pencairan dana tersebut. Pemerintah dapat membentuk lebih dari satu Dana Cadangan. Apabila terdapat lebih dari satu dana cadangan, maka dana cadangan harus diungkapkan dan dirinci sesuai dengan tujuannya

Evaluasi

Ketika penyusunan anggaran dilakukan, dilakukan evaluasi agar dalam proses penyusunannya benar-benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Sehingga  kemungkinan  terjadinya ketidaksesuaian dengan prosedur penyusunan dapat terhindarkan.  Evaluasi dilakukan dengan menganalisa proses penyusunan anggaran telah  berjalan sesuai prosedur yang dapat menunjukkan fungsi perencanaan telah dilakukan dengan  baik. Kemudian setelah itu selesai proses  penyusunan  anggaran  maka  dalam  pelaksanaany dilakukan  analisis terhadap anggaran dan realisasinya sehingga dapat dilihat bagaimana pencapaian rencana yang telah ditetapkan dan penyimpangan yang mungkin terjadi.

3.      Bagaimana tata cara dan proses pencatatan dana kas kecil yang terjadi di perusahaan? Adakah keterkaitan antara praktek di dunia kerja dengan kajian teori dari system manajemen kas?
Kas Kecil.
Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran – pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2metode yang dapat digunakan yaitu (a) system imprest (b) metode fluktuasi.

a.        Sistem Imprest.
Didalam system ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap,yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Oleh kasir kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untukmembayar pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil harus membuat bukti pengeluaran.

1. Metode Dana Tetap
Besarnya kas kecil dinyatakan tetap untuk jangka waktu tertentu.
Mekanisme :
a.  Besarnya dana kas kecil ditentukan sejak awal
b.  Pemegang dana kas kecil harus menyelenggarakan buku administrasi kas kecil
c.  Pemegang dana kas kecil dapat :
- membuat Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
- menghimpun dan mengelompokan bukti-bukti pengeluaran kas kecil
   sesuai dengan perkiraan buku besarnya.
 - membuat Rekapitulasi Pengeluaran Kas Kecil (RPKK) secara harian
d.  BPKK dapat dibuat dalam bentuk memo dan ditandatangani oleh pihak penerima dan   kemudian diberi stempel lunas.
e.  Pada akhir periode, pemegang kas kecil meminta pengisian kembali dana kas kecil dengan cara menukarkan BPKK yang disertai RPKK kepada bagian keuangan.
f.  Kepala bagian keuangan memeriksa kebenaran,kelengkapan dan ketelitian perhitungan BPKK dan RPKK yang diterimanya.
     Bila disetujui, kepala bagian keuangan membuat Surat Perintah Pengeluaran Uang (SPPK) yang ditujukan kepada pengelola  kas besar untuk pengisian kas kecil.
      BPKK dan RPKK yang telah diberi tanda disetujui oleh kepala bagian keuangan selanjutnya diserahkan ke bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan.
g. Bagian pengeluaran kas besar berdasarkan SPPK menerbitkan cek senilai yang disetujui untuk pengisian kembali dana kas kecil.
h.   Bagian pengeluaran kas menyerahkan SPPk desertai dengan sus cek atau copy cek kepada bagian akuntansi.
i.   Bagian akuntansi sebelum melakukan pencatatan pengeluaran kas kecil di dalam buku jurnal, terlebih dahulu mencocokkan SPPK beserta cek copy yang diterima dari bagian pengeluaran kas dengan BPKK beserta RPKK yang diterima dari kepala bagian keuangan.

b.      Metode Fluktuasi
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara sama seperti dalam metode system imprest. Perrbedaan dengan system imprest adalah dalam metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembalidan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil langsung dicatat. Jadi buku pengeluarna kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dan menjadi dasar pembukuan kerekening-rekening buku besar. Karena pencatatan dilakukan setaip kali terjadi pengeluaran, maka rekening kas kecil didebit sebesar uang yang diterima.

a.    Besarnya dana kas kecil tidak ditentukan
b.   Pengisian kembali kas kecil dapat dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu
c.    Pemegang kas kecil harus menyelenggarakan buku kas kecil
d.   Pemegang kas kecil membuat BPKK dan pre-list tape pengeluaran dana kas kecil.
e.    BPKK harus ditandatangani oleh pihak yang menerima pembayaran dan ditandai dengan stempel lunas.
f.    Bila diperlukan penambahan dana bagian kas kecil mengajukan Surat Permintaan Penambahan Dana Kas Kecil (SPPDKK) kepada kepala bagian keuangan.
g.   Berdasarkan SPPDKK tersebut, kepala bagian keuangan menerbitkan SPPK untuk pengisian dana kas kecil
h.   Berdasarkan SPKK , kepala bagian pengeluaran kas menerbitkan cek senilai nominal yang tercantum pada SPPK.
i.     Setiap hari, bagian kas kecil menyerahkan BPKK beserta pre-list tape pengeluaran kas kecil ke bagian keuangan.
j.     Kepala bagian keuangan melakuakn penelitian BPKK, menandatangani dan mengirimkannya ke bagian akunting untuk melakukan pencatatan.
k.   Bagian akunting mencatat pengeluaran kas kecil dalam buku jurnal dengan mendebet perkiraan yang sesuai dengan pengeluaran kas kecil dan mengkredit perkiraan kas kecil.
4.      Jenis-jenis transaksi yang membedakan antara saldo pada catatan perusahaan dengan saldo rekening Koran perusahaan? Apabila terjadi perbedaan catatan dengan bukti fisik yang ada, bagaimana perlakuan yang seharusnya dilakukan oleh akuntan perusahaan agar semua catatan keuangan yang dibuat oleh akuntan perusahaan menjadi akurat? Hal ini juga terkait dengan pembuatan laporan keuangan perusahaan yang mencerminkan kondisi global yang terjadi pada perusahaan selama satu periode akuntansi, dimana laporan keuangan ini harus dibuat secara komprehensif dan sistematis.
Jawab :
“Hal-hal yang menimbulkan perbedaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.      Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank.
      Contoh:
a.       Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya, yaitu Setoran dalam perjalanan atau Deposit In Transit (DIT).
b.      Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat, yaitu Setoran dalam perjalanan atau Deposit In Transit (DIT).
c.       Uang Tunai yang tidak disetorkan ke bank.
2.      Elemen-elemen yang oleh bank sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
      Contoh:
a.       Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (Jasa Giro/Kredit Memo).
b.      Penagihan Wesel oleh bank sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3.      Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai pengeluaran uang tetapi belum dicatat oleh bank.
      Contoh:
a.       Cek-cek yang beredar (Out Standing Checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima cek tersebut belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran.
b.      Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar, maka cek tersebut elum merupakan pengeluaran, oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode.
4.      Elemen-elemen yang oleh bank sudah dicatat sebagai pengeluaran uang tetapi belum dicatat oleh perusahaan
Contoh:
a.       Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
b.      Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (Saldo kredit kas) tetapi belum dicatat perusahaan.
c.       Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan (Biaya administrasi/debit memo).
5.      Selain keempat hal diatas, perbedaan antara saldo kas dengan saldo menurut bank bisa juga terjadi akibat kesalahan-kesalahan yang timbul dalam catatan perusahaan maupun dalam catatan bank. Untuk dapat membuat rekonsiliasi laporan bank, kesalahan-kesalahan yang ada harus dikoreksi.

Agar semua catatan Keuangan yang dibuat oleh akuntan perusahaan menjadi akurat, tepat waktu , dan sehat :

1)      penguasaan terhadap berbagai aturan yang ada di jajaran pemerintahan. 
2)      profesionalisme ilmu keuangan dan ilmu akuntansi, baik dasar, lanjutan dan juga penerapannya dalam pekerjaan sehari-hari.
3)      selalu bekerja dengan cermat, tekun dan berhati-hati apalagi menghadapi angka yang banyak dan rumit.
4)      kejujuran harus selalu diutamakan dan dijunjung tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.


5.      Bagaimana perusahaan membuat suatu laporan rekonsiliasi bank yang akurat sesuai dengan prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum (PABU) yang di atur oleh Ikatan Akuntan Indonesia?


Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Tahap-Tahap penyusunan rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
1.      Mulailah dengan saldo yang tercantum dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam rekening Kas perusahaan (disebut juga “saldo per buku”). Kedua angka tersebut mungkintifak sama karena adanya perbedaan saat pembukuan dan karensa sebab-sebab yang telah diterangkan diatas.
2.      Tambahkan atau kurangkan saldo per bank, hal-hal yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam laporan bank.
a.       Tambahkan setoran dalam perjalanan pada saldo per bank. Setoran dalam perja-lanan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan daftar penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Setoran dalam perjalanan adalah setoran yang tercantum dalam pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantum sebagai setoran dalam lapor-an bank pada bulan yang bersangkutan. Apabila pada bulan yang lalu terdapat setoran dalam perjalanan, maka setoran tersebut akan nampak dalam laporan bank bulain ini. Jika tidak, berarti setoran tersebut telah hilang
b.      Kurangkan cek dalam perjalanan dari saldo ke bank. Cek dalam perjalanan dapat di-ketahui dengan cara membandingkan antara cek-cek yang diuangkan di bank seper-ti yang tercantum dalam laporan bank dengan cek-cek yang dikeluarkan perusahaan seperti tercantum dalam jurnal kas. Cek dalam perjalanan adalah cek yang telah di-keluarkan perusahaan tetapi tidak nampak dalam laporan bank. Pembandingan ini juga merupakan pengujian bahwa semua cek yang telah dibayar oleh bank adalah merupakan cek perusahaan yang sah dan telah dicatat dengan benar, baik oleh bank maupun oleh perusahaan. Cek dalam perjalanan sangat umum terjadi, sehing-ga merupakan hal yang paling sering tercantum dalam suatu laporan bank.
3.      Tambahkan atau kurangkan pada saldo per buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam pembukuan perusahaan.

a.       Tambahkan pada saldo per buku
(a) penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank dan
(b) pendapatan bunga atas saldo giro di bank.

Kedua hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercan-tum dalam laporan bank dengan penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Kadang-kadang perusahaan belum mencatat kedua hal tersebut, se-dangkan bank sudah mencatatnya.

b.      Kurangkan saldo per buku :
(a) biaya administrasi bank,
(b) biaya pencetakan cek,
(c) pengurangan yang telah dilakukan oleh bank lainnya (misalnya pengurangan karena adanya pengembalian cek kosong atau cek yang telah lewat waktu).

Hal-hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara membandingkan pengurangan-pengurangan yang terdapat dalam laporan bank dengan catatan perusahaan dalam jurnal kas. Kadang-kadang hal-hal diatas belum dicatat perusahaan, sedangkan bank sudah mencatatnya.

4.      Hitunglah saldo per bank yang telah disesuaikan dan saldo per buku yang telah dise-suaikan. Kedua saldo tersebut harus sama.
5.      Buatlah jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada 3 butir diatas, yaitu hal-hal yang ter-cantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.
6.      Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan, dan sampai-kan pemberitahuan kepada bank jika bank telah melakukan kesalahan.

1 komentar:

  1. kan dijelaskan unsur kas ada demand deposit, itu adalah simpanan utama di nak yang sewaktu-waktu dapat di ambil. nak itu apa? terima kasih

    BalasHapus

kalender enna


jam kuu

Cuteki kawaii

Blogger news

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

my dotta