Kisi-Kisi
Ujian Tengah Semester
Akuntansi
Keuangan Menengah 1A.
Kepada Mahasiswa-mahasiswi kelas
2EB18, 2EB19, 2EB26.
Tolong Anda pelajari point-point
berikut sebagai bahan ujian semester.Jangan terpaku pada satu sumber bacaan,
mengingat ilmu akuntansi keuangan khususnya akuntansi keuangan menengah cukup
luas. Semakin banyak referensi yang Anda pelajari maka hasil yang akan Anda
dapatkan akan semakin lebih baik sehingga nanti Anda dapat mengembangkan diri
dan dapat beradaptasi dengan kondisi di dunia kerja.
Poin-point penting yang perlu
Anda pelajari adalah sbb:
1.
Bagaimana
sikap seorang professional akuntansi dalam melakukan pengawasan terhadap kas
perusahaan ?
Jawab :
-
Menjamin terselengaranya pencatatan kas
yang akurat
-
Memastikan kas dengan aman
-
Melakukan tindakan pengawasan terhadap
penerimaan, pengeluaran, pemeriksaan dan perhitungan kas
-
Melakukan system pengawasan sesuai
dengan bentuk dan jenis perusahaannya.
-
Melakukan penentuan dan evaluasi mengenai
apa yang telah dicapai
-
Menentukan perlu atau tidaknya tindakan
koreksi.
-
Melakukan pengawasan intern kas dan
penilaian secara wajar mengenai posisi kas dalam laporan keuangan.
“Karena
sifatnya yang sangat mudah untuk dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya,
maka kas mudah digelapkan. Oleh karena itu perlu diadakan pengawasan yang ketat
terhadap kas . Ada dasar-dasar tertentu yang bias digunakan sebagai pedoma
untuk mengadakan pengawasan terhadap kas , sbg berikut :
·
Penerimaan Uang
Penerimaan
uang dalam suatu perusahaan bias berasal dari beberapa sumber anatara lain dari
penjualan tunai , pelunasan piutang atau dari pinjaman . prosedur-prosedur
pengawasan yg dapat digunakan antara lain :
I.
Harus ditunjukkan dengan jelas
fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera
dicatat dan disetor ke bank.
II.
Diadakan pemisahan fungsi antara
pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
III.
Diadakan pengawasan yang ketat terhadap
fungsi penerimaan dan pencatatan kas .selain itu setiap hari harus dibuat
laporan kas .
·
Pengeluaran Uang
Pengeluaran
dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam
transaksi.Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah
pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur pengawasan
yang penting adalah sbg berikut :
I.
Semua pengeluaran uang menggunakan cek ,
kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
II.
Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan
ketat .
III.
Diadakan pemerikasaan intern dengan
jangka waktu yang tidak menentu.
IV.
Diharuskan membuat laporan kas harian .”
a.
Bagaimana
mengidentifikasi dan memahami Komposisi Kas
Jawab :
“Yang termasuk dalam kas menurut
pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang diterima untuk pelunasan
hutang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar
nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil
sewaktu-waktu.Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, check yang belum
disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller's checks,
cashier's checks, bank draft dan money order. Untuk dapat digolongkan sebagai
kas biasanya dibatasi dengan "diterima sebagai setoran oleh bank dengan
nilai nominal", sehingga elemen-elemen yang tidak diterima sebagai setoran
oleh bank dengan nilai nominal tidak dikelompokkan dalam kas.”
b.
Bagaimana
mengidentifikasi dan memahami Pengendalian Kas
Jawab :
“Pengendalian Kas
Dilakukan karena :
a. Uang kas dapat berpindah tangan dengan mudah
b. Tidak ada identifikasi pemilik
c. Kas adalah aktiva yang paling mungkin untuk
diselewengkan dan disalahgunakan oleh para karyawan.
d. Banyak transaksi yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas.
Pengandalian Intern atas Penerimaan Kas
Semua penerimaan kas telah disetorkan ke bank dan catatan
akuntansi perusahaan diselenggarakan dengan benar.
Aspek-aspek yang baik dari pengendalian inten atas
penerimaan kas ini :
1. Adanya
penyaringan perhadap calon-calon karyawan yang akan dipekerjakan dan memberikan
program pelatihan setelah mereka diterima.
2. Menunjuk atau
mengangkat karyawan tertentu sebagai kasir dan bendahara.
3. Adanya
pemisahan tugas antara kasir dan bagian yang mencatat (bagian akuntansi).
4. Otorisasi yang
layak atas penerimaan kas di atas jumlah tertentu
5. Adanya dokumen
pendukung dan pencatatan
6. Penggunaan cash
register sebagai pencatat transaksi pada loket-loket pembayaran untuk penjualan
tunai.
7. Penerimaan kas
disetorkan ke bank pada keesokan harinya, dan dilakukan oleh karyawan yang
bukan kasir dan bukan pula karyawan yang menangani buku besar dan buku
tambahan.
Pengendalian Intern atas pengeluaran kas
Pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi-transaksi yang
telah diotorisasi
Menjamin bahwa kas digunakan secara efisien
Aspek-aspek pengendalian intern atas pengeluaran kas :
1. Setiap
pengeluaran dilakukan dengan cek, untuk pengeluaran-[engeluaran dalam jumlah
kecil dilakukan melalui kas kecil (petty cash).
2. Pengeluaran-pengeluaran
besar harus diotorisasi oleh dewan komisaris atau direksi.
3. Karyawan yang
menangani check, harus terpisah dengan yang mencatat pengeluaran kas.
4. Auditor intern
memeriksa transaksi-transaksi perusahaan, apakah sesuai dengan kebijakan
manajemen.
5. Adanya dokumen
pendukung dan pencatatan
6. Buku cek yang
belum digunakan, harus disimpan dalam kotak besi dan di bawah pengawasan
pejabat yang bukan menangani akuntansi.
Prosedur-Prosedur Dasar yang Dapat digunakan Untuk
Mengendalikan Pengeluaran Kas :
1. Sistem Voucher (Voucher System)
2. Akun Kerugian Diskon (Discount Loss)
3. Kas Kecil (Petty Cash)”
c.
Bagaimana
mengidentifikasi dan memahami Dana Kas Kecil
Jawab :
“Dana Kas Kecil adalah sejumlah kecil kas yang dibentuk untuk tersedia di
perusahaan yang diperlukan untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang bersifat
rutin.
d.
Bagaimana
mengidentifikasi dan memahami Rekonsiliasi Bank
Jawab :
“Rekonsiliasi adalah merupakam salah satu
alat / cara untuk menentukan hal-hal yang nampak dalam laporan bank dengan
saldo yang nampak dalam catatan pemegang giro (Perusahaan atau Rekening Koran
yang dikirim Bank) atau saldo menurut buku kas perusahaan.
Tujuan dari Rekonsiliasi Bank adalah untuk
mengecek ketelitian pencatatan yang terdapat dalam rekening kas dan catatan
bank, serta mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah terjadi di bank
tetapi belum dicatat oleh perusahaan.”
2.
Apasaja
unsur-unsur pembentuk dana kas perusahaan, bagaimana proffesi akuntan membentuk
dana kas beruahaan berikut cadangan kas perusahaan dan bagaimana proses
evaluasinya?
Jawab :
“Unsur-unsur
Kas :
1. Uang Tunai : mata uang dalam negeri /
mata uang asing
2.
Cek Tunai : cek yang dibuat oleh suatu
pihak yang memiliki rekening Koran bank sebagai perintah kepada kasir bank
untuk melakukan pembayaran.
3. Demand Deposit : simpanan utama di nak
yang sewaktu-waktu dapat diambil
4.
Cashier’s Check : cek yang dibuat oleh
pihak yang berwenang dalam suatu bank sebagai alat perintah kepada bank itu
sendiri untuk melakukan pembayaran.
5.
Traveler Check: cek yang dikeluarkan
oleh pihak yang berwenang dalam suatu bank untuk kepentingan orang-orang yang
berpergian
6.
Certified Check : cek yang diterima oleh
pihak lain yang telah mendapatkan tanda tertentu dari bank sebagai bukti bahwa
cek tersebut bukan merupakan cek kosong
7.
Postal Money Order : semacam pos wesel
yag sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai ke kantor pos
8.
Money Order : surat perintah kepada
pihak yag disebutkan namanya untuk melakukan pembayaran kepada pihak yang
tercantum dalam money order tersebut
9.
Cash Equivalent : beberapa investasi
jangka pendek yang sifatnya sangat liquid, dengan syarat bahwa investasi
tersebut memiliki sifat :
a. Investasi
tersebut benarbenar sangat aman
b. Memiliki
harga pasar yang sangat stabil
c. Dapat
segera dilikuidasi menjadi uang tunai dalam jangka waktu kurang dari 90 hari.
Pembentukan anggaran kas
Anggaran arus kas pada umumnya dibuat
secara bulanan dan dimulai dengan
mengadakan ramalan-ramalan, baik karena penjualan tunai
maupun penagihan- penagihan atas piutang
ataupun penerimaan lain-lain, misalnya deviden saham
investasi dan lain sebagainya.
Atas dasar rencana penjualan kita dapat membuat perkiraan besarnya biaya produksi
dan menghitung besarnya biaya produksi dan menghitung besarnya besarnya
pengeluaran untuk pembelian bahan dan pembayaran upah serta biaya-biaya lain.
Disamping itu perlu pulas
direncanakan pembayaran hutang-hutang dan pembelian peralatan baru serta
pembayaran deviden dan pajak.
Dana
Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang
disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang
tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran, Pembentukan dana cadangan
diakui pada saat dilakukan penyisihan uang untuk tujuan pencadangan dimaksud.
Dana
cadangan dirinci menurut tujuan pembentukannya. Peruntukan dana cadangan harus
diatur dengan peraturan perundang-undangan dan tidak dapat digunakan untuk
peruntukan yang lain. Pembentukan dana cadangan dapat dilakukan jika keadaan
keuangan pemerintah mengalami surplus anggaran. Pembentukan dana cadangan
dilakukan dengan persetujuan pihak–pihak yang terkait, demikian juga pada waktu
pencairan dana tersebut. Pemerintah dapat membentuk lebih dari satu Dana
Cadangan. Apabila terdapat lebih dari satu dana cadangan, maka dana cadangan
harus diungkapkan dan dirinci sesuai dengan tujuannya
Evaluasi
Ketika penyusunan anggaran dilakukan, dilakukan evaluasi
agar dalam proses penyusunannya benar-benar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Sehingga kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian dengan prosedur penyusunan
dapat terhindarkan. Evaluasi dilakukan dengan menganalisa proses penyusunan anggaran telah
berjalan sesuai prosedur yang dapat menunjukkan
fungsi perencanaan telah dilakukan dengan
baik. Kemudian setelah itu selesai proses
penyusunan
anggaran maka
dalam pelaksanaanya dilakukan analisis
terhadap anggaran dan realisasinya sehingga dapat dilihat bagaimana pencapaian rencana yang telah ditetapkan dan
penyimpangan yang mungkin
terjadi.
3. Bagaimana tata cara dan proses pencatatan
dana kas kecil yang terjadi di perusahaan? Adakah keterkaitan antara praktek di
dunia kerja dengan kajian teori dari system manajemen kas?
Kas
Kecil.
Dana kas
kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran – pengeluaran
yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.Dalam
hubungannya dengan kas kecil, ada 2metode yang dapat digunakan yaitu (a) system
imprest (b) metode fluktuasi.
a. Sistem Imprest.
Didalam
system ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap,yaitu sebesar cek yang
diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Oleh kasir
kas kecil, cek tadi diuangkan ke bank dan uangnya digunakan untukmembayar
pengeluaran-pengeluaran kecil. Setiap kali melakukan pembayaran kasir kas kecil
harus membuat bukti pengeluaran.
1. Metode Dana Tetap
Besarnya kas kecil dinyatakan tetap untuk jangka waktu
tertentu.
Mekanisme :
a. Besarnya dana
kas kecil ditentukan sejak awal
b. Pemegang dana
kas kecil harus menyelenggarakan buku administrasi kas kecil
c. Pemegang dana
kas kecil dapat :
- membuat Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK)
- menghimpun dan mengelompokan bukti-bukti pengeluaran
kas kecil
sesuai dengan
perkiraan buku besarnya.
- membuat
Rekapitulasi Pengeluaran Kas Kecil (RPKK) secara harian
d. BPKK dapat
dibuat dalam bentuk memo dan ditandatangani oleh pihak penerima dan kemudian diberi stempel lunas.
e. Pada akhir
periode, pemegang kas kecil meminta pengisian kembali dana kas kecil dengan
cara menukarkan BPKK yang disertai RPKK kepada bagian keuangan.
f. Kepala bagian keuangan memeriksa kebenaran,kelengkapan
dan ketelitian perhitungan BPKK dan RPKK yang diterimanya.
Bila
disetujui, kepala bagian keuangan membuat Surat Perintah Pengeluaran Uang
(SPPK) yang ditujukan kepada pengelola
kas besar untuk pengisian kas kecil.
BPKK dan RPKK
yang telah diberi tanda disetujui oleh kepala bagian keuangan selanjutnya
diserahkan ke bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan.
g. Bagian pengeluaran kas besar berdasarkan SPPK
menerbitkan cek senilai yang disetujui untuk pengisian kembali dana kas kecil.
h. Bagian pengeluaran
kas menyerahkan SPPk desertai dengan sus cek atau copy cek kepada bagian
akuntansi.
i. Bagian
akuntansi sebelum melakukan pencatatan pengeluaran kas kecil di dalam buku
jurnal, terlebih dahulu mencocokkan SPPK beserta cek copy yang diterima dari
bagian pengeluaran kas dengan BPKK beserta RPKK yang diterima dari kepala
bagian keuangan.
b. Metode Fluktuasi
Dalam
metode fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara sama seperti
dalam metode system imprest. Perrbedaan dengan system imprest adalah dalam
metode fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi
sesuai dengan jumlah pengisian kembalidan pengeluaran-pengeluaran dari kas
kecil. Dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil
langsung dicatat. Jadi buku pengeluarna kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku
jurnal dan menjadi dasar pembukuan kerekening-rekening buku besar. Karena
pencatatan dilakukan setaip kali terjadi pengeluaran, maka rekening kas kecil
didebit sebesar uang yang diterima.
a.
Besarnya dana kas
kecil tidak ditentukan
b.
Pengisian kembali
kas kecil dapat dilakukan sewaktu-waktu bila dianggap perlu
c.
Pemegang kas kecil
harus menyelenggarakan buku kas kecil
d.
Pemegang kas kecil
membuat BPKK dan pre-list tape pengeluaran dana kas kecil.
e.
BPKK harus
ditandatangani oleh pihak yang menerima pembayaran dan ditandai dengan stempel
lunas.
f.
Bila diperlukan
penambahan dana bagian kas kecil mengajukan Surat Permintaan Penambahan Dana
Kas Kecil (SPPDKK) kepada kepala bagian keuangan.
g.
Berdasarkan SPPDKK
tersebut, kepala bagian keuangan menerbitkan SPPK untuk pengisian dana kas
kecil
h.
Berdasarkan SPKK ,
kepala bagian pengeluaran kas menerbitkan cek senilai nominal yang tercantum
pada SPPK.
i.
Setiap hari, bagian
kas kecil menyerahkan BPKK beserta pre-list tape pengeluaran kas kecil ke
bagian keuangan.
j.
Kepala bagian
keuangan melakuakn penelitian BPKK, menandatangani dan mengirimkannya ke bagian
akunting untuk melakukan pencatatan.
k.
Bagian akunting
mencatat pengeluaran kas kecil dalam buku jurnal dengan mendebet perkiraan yang
sesuai dengan pengeluaran kas kecil dan mengkredit perkiraan kas kecil.
4.
Jenis-jenis
transaksi yang membedakan antara saldo pada catatan perusahaan dengan saldo
rekening Koran perusahaan? Apabila terjadi perbedaan catatan dengan bukti fisik
yang ada, bagaimana perlakuan yang seharusnya dilakukan oleh akuntan perusahaan
agar semua catatan keuangan yang dibuat oleh akuntan perusahaan menjadi akurat?
Hal ini juga terkait dengan pembuatan laporan keuangan perusahaan yang
mencerminkan kondisi global yang terjadi pada perusahaan selama satu periode
akuntansi, dimana laporan keuangan ini harus dibuat secara komprehensif dan
sistematis.
Jawab :
“Hal-hal
yang menimbulkan perbedaan dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Elemen-elemen
yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat
oleh bank.
Contoh:
a. Setoran
yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai
bulan berikutnya, yaitu Setoran dalam perjalanan atau Deposit In Transit (DIT).
b. Setoran
yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran
bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat, yaitu Setoran
dalam perjalanan atau Deposit In Transit (DIT).
c.
Uang Tunai yang
tidak disetorkan ke bank.
2.
Elemen-elemen yang
oleh bank sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh:
a. Bunga
yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam
buku perusahaan (Jasa Giro/Kredit Memo).
b. Penagihan
Wesel oleh bank sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan
belum mencatatnya.
3. Elemen-elemen
yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai pengeluaran uang tetapi belum
dicatat oleh bank.
Contoh:
a. Cek-cek
yang beredar (Out Standing Checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh
perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang menerima
cek tersebut belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya sebagai
pengeluaran.
b. Cek
yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi
ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar, maka cek tersebut elum merupakan
pengeluaran, oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir
periode.
4. Elemen-elemen
yang oleh bank sudah dicatat sebagai pengeluaran uang tetapi belum dicatat oleh
perusahaan
Contoh:
a. Cek
dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum dicatat oleh
perusahaan.
b. Bunga
yang diperhitungkan atas overdraft (Saldo kredit kas) tetapi belum dicatat
perusahaan.
c.
Biaya jasa bank
yang belum dicatat oleh perusahaan (Biaya administrasi/debit memo).
5.
Selain keempat hal
diatas, perbedaan antara saldo kas dengan saldo menurut bank bisa juga terjadi
akibat kesalahan-kesalahan yang timbul dalam catatan perusahaan maupun dalam
catatan bank. Untuk dapat membuat rekonsiliasi laporan
bank, kesalahan-kesalahan yang ada harus dikoreksi.
Agar semua catatan Keuangan yang dibuat oleh akuntan
perusahaan menjadi akurat, tepat waktu , dan sehat :
1) penguasaan
terhadap berbagai aturan yang ada di jajaran pemerintahan.
2) profesionalisme
ilmu keuangan dan ilmu akuntansi, baik dasar, lanjutan dan juga penerapannya
dalam pekerjaan sehari-hari.
3) selalu
bekerja dengan cermat, tekun dan berhati-hati apalagi menghadapi angka yang
banyak dan rumit.
4) kejujuran
harus selalu diutamakan dan dijunjung tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari.
5.
Bagaimana
perusahaan membuat suatu laporan rekonsiliasi bank yang akurat sesuai dengan
prinsip dasar akuntansi yang berlaku umum (PABU) yang di atur oleh Ikatan
Akuntan Indonesia?
Tahap-Tahap Penyusunan Rekonsiliasi Bank
Tahap-Tahap penyusunan
rekonsiliasi bank adalah sebagai berikut:
1.
Mulailah dengan saldo yang tercantum
dalam laporan bank dan saldo yang tercantum dalam rekening Kas perusahaan
(disebut juga “saldo per buku”). Kedua angka tersebut mungkintifak sama karena
adanya perbedaan saat pembukuan dan karensa sebab-sebab yang telah diterangkan
diatas.
2.
Tambahkan atau kurangkan saldo per bank,
hal-hal yang tercantum dalam pembukuan perusahaan tetapi tidak tercantum dalam
laporan bank.
a. Tambahkan
setoran dalam perjalanan pada saldo per bank. Setoran dalam perja-lanan dapat
diketahui dengan cara membandingkan antara setoran-setoran yang tercantum dalam
laporan bank dengan daftar penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan
perusahaan. Setoran dalam perjalanan adalah setoran yang tercantum dalam
pembukuan perusahaan, tetapi tidak tercantum sebagai setoran dalam lapor-an
bank pada bulan yang bersangkutan. Apabila pada bulan yang lalu terdapat
setoran dalam perjalanan, maka setoran tersebut akan nampak dalam laporan bank
bulain ini. Jika tidak, berarti setoran tersebut telah hilang
b. Kurangkan
cek dalam perjalanan dari saldo ke bank. Cek dalam perjalanan dapat di-ketahui
dengan cara membandingkan antara cek-cek yang diuangkan di bank seper-ti yang
tercantum dalam laporan bank dengan cek-cek yang dikeluarkan perusahaan seperti
tercantum dalam jurnal kas. Cek dalam perjalanan adalah cek yang telah di-keluarkan
perusahaan tetapi tidak nampak dalam laporan bank. Pembandingan ini juga
merupakan pengujian bahwa semua cek yang telah dibayar oleh bank adalah
merupakan cek perusahaan yang sah dan telah dicatat dengan benar, baik oleh
bank maupun oleh perusahaan. Cek dalam perjalanan sangat umum terjadi, sehing-ga
merupakan hal yang paling sering tercantum dalam suatu laporan bank.
3.
Tambahkan atau kurangkan pada saldo per
buku, hal-hal yang tercantum dalam laporan bank tetapi tidak tercatat dalam
pembukuan perusahaan.
a. Tambahkan
pada saldo per buku
(a) penerimaan-penerimaan kas langsung melalui bank
dan
(b) pendapatan bunga atas saldo giro di bank.
Kedua hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara
membandingkan antara setoran-setoran yang tercan-tum dalam laporan bank dengan
penerimaan kas yang terdapat dalam pembukuan perusahaan. Kadang-kadang
perusahaan belum mencatat kedua hal tersebut, se-dangkan bank sudah
mencatatnya.
b. Kurangkan
saldo per buku :
(a) biaya administrasi bank,
(b) biaya pencetakan cek,
(c) pengurangan yang telah dilakukan oleh bank
lainnya (misalnya pengurangan karena adanya pengembalian cek kosong atau cek
yang telah lewat waktu).
Hal-hal tersebut akan dapat diketahui dengan cara
membandingkan pengurangan-pengurangan yang terdapat dalam laporan bank dengan
catatan perusahaan dalam jurnal kas. Kadang-kadang hal-hal diatas belum dicatat
perusahaan, sedangkan bank sudah mencatatnya.
4.
Hitunglah saldo per bank yang telah
disesuaikan dan saldo per buku yang telah dise-suaikan. Kedua saldo tersebut
harus sama.
5. Buatlah
jurnal untuk setiap hal yang terdapat pada 3 butir diatas, yaitu hal-hal yang
ter-cantum pada sisi per buku (perusahaan) dalam rekonsiliasi bank.
6.
Perbaiki semua kesalahan yang terdapat
dalam pembukuan perusahaan, dan sampai-kan pemberitahuan kepada bank jika bank
telah melakukan kesalahan.