untuk pertama kalinya dalam bertahun tahun aku ingin kembali memperjuangkan seseorang,
karena aku merasa bahwa mungkin harapan itu masih ada,
mungkin sudah saat nya dan mungkin dia adalah orangnya.
berhari hari ku sampaikan kepada sang pencipta,
kutanyakan dan kuharapkan semoga benar dia orangnya.
entah tangisan itu benar untuk nya atau untuk ketenangan hati ku saja.
yang aku tau, seperti tertusuk setiap memikirkan dia,
entah karena aku terlalu bahagia atau terlalu takut jika bukan dia lah orang nya.
yang pasti, aku katakan pada Nya, "ijinkan kali ini aku merasakan kasih mu melalui dia, ijin kan kali ini aku memiliki seseorang yang aku sayang selain keluarga ku, ijin kan dia menjadi salah satu orang yang akan bersama hingga maut menjemput ku"
sungguh, senaif itu perasaan yang kumiliki.
ketahuilah, perasaan ku tidak banyak menuntut, hanya ingin dihargai dan diakui.
tapi, belum mekar bunga berkembang,
sudah dicabut daunnya satu - persatu.
padahal dia yang pertama mengatakan "jika suatu saat aku bersama mu, jika aku berandai dengan kamu, jika pada akhirnya kita adalah satu, dan dia yang pertama mengatakan sayang pada ku"
tapi, kini, entah kemana rimbanya.
kecewa kah aku? jika iya, kepada siapa layaknya kecewa ini harus ku limpahkan?
bukan dia yang pasti, karena harapan ku terlalu manis, sedang dia tidak pernah benar-benar memberi ku harapan.
iya, bukan dia yang salah. tapi, aku bukan?
sejak awal, aku terlalu menganggap bahwa yang dia lakukan itu semata-mata untuk kebaikan ku, ternyata, bukan.
bahwa semua perkataannya itu tulus pada ku, ternyata sepertinya bukan itu maksudnya.
semua perhatiannya tak lebih dari salam perkenalan.
semua usaha, waktu dan tenaga itu, hanya etika.
dia tidak benar-benar anggap aku ada.
ada, untuk hal lain, diskusi misalnya.
tapi, sebegitupun aku sudah mengetahui atau mungkin hanya asumsi, aku masih ingin bersama dia,
aku masih ingin berusaha dan berjuang untuk hubungan yang bahkan entah apa namanya.
3 hari sampai tahun ini habis
hanya 3 hari, yang mungkin tidak benar-benar cukup untuk memuaskan hasrat ku.
3 hari, hingga mungkin akhirnya aku akan kembali pada sakit, kecewa dan diriku sendiri.
sampai saat itu tiba, ijin kan aku untuk tetap seperti ini,
selebihnya, mungkin aku akan berhenti, atau pergi.
selebihnya, mungkin ikhlas itu akan hadir atau mati
selebihnya, mungkin semua akan terasa tak berarti.
selebihnya, kau boleh membodohi dan membully
karena itu, ijin kan aku.
hanya 3 hari.