Rabu, 13 Maret 2013

jujur 1


seakan tak bersisa sedikitpun arti dari semua yang telah kita jalani,
dan tak bergunalah hal-hal yang tlah kita lalui bersama.
sekalipun maaf tak cukup, apa mungkin tegur pun aku tak berhak?
lalu yang kemarin itu apa? tawa, canda serta kebersamaan yang lalu itu apa?

apa hanya segini saja semuanya? lihat aku....
jika memang kau tak mau untuk menemaniku, jangan sekalinya kau datang
jika memang kau tak sudi bersama ku, jangan sekalinya kau rela
dan jika memang aku tak ingin lagi kau anggap ada, kumohon aku juga manusia.

kau bisa memaafkan yang lain kenapa tidak dengan ku??
kenapa selalunya kau putuskan semua sendiri?
selalu saja ku yang jadi korban kesendirian...

apa karna kau telah bersamanya?
kau telah memiliki pengganti dan dia lebih segalanya ketimbang aku yang tak berarti ini.
dia yang kau elu-elu kan selalu dan kau banggakan,
sedang aku, hanyalah masa lalu yang kau biarkan sendiri dan kau buang.

apa mungkin kau yang ku kenal bertindak demikian?
padahal aku disini masih saja membela mu.
padahal aku disini masih saja menantikan dan perhatikan dirimu.

apa mungkin selama ini kau hanya jadikan aku pelampiasan dari kesepian mu.
atau pengisi kekosongan mu yang sementara itu,
sehingga kini setelah kau temukan yang kau ingin kan.
aku benar-benar tak berarti lagi...

jika memang demikian, apa masih pantas kau yang berlaku tak adil,
dan meninggalkan ku begitu saja?
lantas menyalahkan ku atas semua hal yang dasarnya tak kau ketahui dengan jelas.
apa itu yang benarnya kau inginkan sejak dulu.?

4 komentar:

  1. kalo kata pak Agung Pribadi ini puisinya kurang diksi :D hehehe

    BalasHapus
  2. heheheh... ini kan curhatan, bukan puisi... btwm makasih masukannya yahhh.. :)

    BalasHapus
  3. lah kenapa jadi nyindir diri sendiri?

    BalasHapus

kalender enna


jam kuu

Cuteki kawaii

Blogger news

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

my dotta