turut memancarkan wajah mu
masih dengan ekspresi wajah yang sama setiap kali bertemu
dengan hiasan senyuman yang selalu membuat ku takluk
wahai kau pujangga
mengapa bias wajah mu seolah lekat
jangan terlalu dekat dengan ku
aku tak ingin terperosok kedalam jurang mu
wahai kau si manis
boleh kah sekira nya aku sentuh wajah rupawan mu
hanya sedikit sentuhan yang membuat ku melayang
tak apa meski hanya diujung pangkal pipi mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar