1.
Jenis-Jenis Investasi Menurut Senduk (2004:24)
bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
2.
a. Tabungan di bank
Dengan
menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang
besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya
memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di
bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam
deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila
uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia
pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan,
tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang
tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham,
berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapatkan sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik
dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain
maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut
capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu
deviden dan capital gain.
d. Properti Investasi
dalam properti berarti
investasi dalam bentuk tanah atau rumah. Keuntungan yang bisa didapat dari
properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain
sehingga mendapatkan uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang
lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah
perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari
berinvestasi pada barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut
kepada pihak lain.
f. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di
seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi
tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang,
Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti
kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai
mata uang asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas
biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,
biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan
harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala
macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi dalam
mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham,
karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas
(free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di
pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat
fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi adalah surat utang
yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal
perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir
sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi
biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito.