diujung eskalator lantai 3
kulihat wajah yang tak asing yang sepertinya sering kulihat
putih kemerahan dengan sekulum senyum yang pernah ada diingatan
mata sayup yang dulu sering kutatap sengaja melirik tipis kebawah
sedang aku hanya bisa melirik lalu lanjutkan langkah
diujung eskalator lantai 2
aku terpaku pada punggung yang dulu pernah kusandarkan
pada potongan rambut yang sepertinya baru diubah
pada tangan tangan besar hangat mu
namun, kini tangan mu telah penuh untuk menggenggam tangan lain
diujung eskalator lantai 1
aku turun dengan meremas orang yang ada disampingku
berharap kau yang kulihat diujung eskalator sebrang bukan dirimu
bercanda, tersenyum bersama orang yang tak pernah kukenal sebelumnya
sambil ku tahan degup jantung yang kian kencang
terus berjalan menjauh dari mu yang buat ku terdiam seketika
diujung tangga turun downtown
kau turun masih dengan menggandeng orang yang ada disebelah mu
aku mengambil langkah seribu
mendorong orang yang ada disamping ku
lalu kau pun juga menghilang ditengah kerumunan orang
ditras kolam koi
dengan tangan dingin aku mencari mu
berdoa untuk pertemua terakhir kita
tapi, aku tak sanggup untuk menoleh
rasanya leher ku sama kelunya dengan lidah
dan kaki ku tak ingin berhenti ditempat mu berada,
aku kembali berharap kau lihat dan tegur ku
berdiri tepat didepan tempat duduk mu
mencoba cairkan hati dengan bermain sedikit air
tapi kau pun masih bungkam dengan keberadaan ku
aku pergi masuk kedalam,
kulirik kau dari balik kaca sebuah restoran
kulihat tangan hangat itu mulai naik keatas kepala
mengelusnya secara perhalan
entah kenapa sakit mengerubungi
aku pindh dan semakin berharap itu semua mimpi
aku kembali duduk mencoba hilangkan pikiran
bermain dan bercanda bahkan bercerita hal aneh
agar semua tertawa dan aku lupa
tapi kau malah hadir dari belakang kemudian kau sapa kami semua
tak beberapa lama kau kembali, kau malah berpamitan
ku pikir itu akhir dari semua tapi mata ku seolah tak pernah lelah mencari
benar saja, kau muncul tepat disebrang ku
tanpa lirikan, tanpa kesadaran, aku dari jauh terus menatap
hinga kau benar-benar hilang diujung mataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar