BAB VI TRANSLASI MATA UANG ASING
1. Bedakan
antara proses translasi mata uang asing dan proses konversi mata uang asing !
Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang
informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi
antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain
secara fisik.
Perbedaannya
adalah, Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah
necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai
ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada
transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya
pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
Contoh :
a.
Translasi
: suatu Negara yang sebelumnya diekprasikan dalam pounds Inggris dapat
disajikan dalam dollar AS yang ekuivalen. Proses penyajian kembali (restating)
ini yang dinamakan translasi.
b.
Konversi
: seorang warga Negara AS yang berlibur ke Indonesia akan mengkonversi dollar
ke dalam rupiah jika ia akan membeli produk dijual di Indonesia yang dinyatakan
dalam rupiah.
2. Apakah
perbedaan antara pasar spot, pasar forward, dan pasar swap? Gambarkan setiap
deskripsi anda dan berilah contoh !
A. Pasar Spot
Pasar spot adalah
pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta,
dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Kurs
spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Transaksi SPOT adalah
transaksi yang melibatkan dua jenis mata uang yang berbeda dengan nilai yang
telah disepakati. Penyelesaian transaksi ini biasanya memakan waktu dua hari
kerja setelah tanggal transaksi. Misalnya sebuah bank menetapkan nilai tukar
mata uang EURO terhadap US Dollar adalah 1.2235 / 1.2240. Ini berarti bank tersebut
bersedia membeli US$ 1 pada harga 1.2235 dan bersedia menjual US$ 1 pada harga
1.2240. Perbedaan antara harga jual dan beli ini dikenal dengan istilah Spread.
Pada contoh diatas spread dari nilai tukar EUR / USD adalah sebesar 1.2240 -
1.2235 = 5 point.
Contoh:
Pada tanggal 22 desember 2004 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 desember 2004 adalah US$ 1 = Rp. 5.500, maka perhitungannya:
Pada tanggal 22 desember 2004 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 desember 2004 adalah US$ 1 = Rp. 5.500, maka perhitungannya:
Jumlah rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x Selling Price
= US$ 10.000 x Rp 5.500 = Rp 55.000.000
Maka untuk mendaparkan US$ 10.000
diperlukan Rp 55.000.000 yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24
desember 2004. (2 x 24 jam)
B. Pasar Forward
Pasar Forward adalah pasar yang
memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Kurs transaksi forward
dimana akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk menjual dan membeli. Transaksi FORWARD adalah transaksi
terjadi antara dua pihak yang meliputi mata uang dari dua negara yang berbeda.
Transaksi ini dapat dilakukan diluar bursa (Over the Counter), berdasarkan
suatu nilai tukar tertentu dan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi
yang dapat diubah oleh kedua pihak melalui suatu kesepakatan dengan waktu jatuh
tempo transaksi yang lebih panjang jika dibandingkan transaksi SPOT, waktu
jatuh tempo pada umumnya berkisar antara 30, 90, 180 dan 360 hari.
Contoh:
Apabila perusahaan akan membutuhkan 1.000.000
mark jerman , 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari jerman.
Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli mark jerman untuk
pengiriman langsung yaitu dari pasar spot dengan kurs spot $ 0.50 per mark.
Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $ 50.000 ($0.50 permark x
1.000.0000) namun perusahaan belum memiliki dan saat ini juga untuk membeli
mark perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US$ dengan mark
menurut kurs yang berlaku saat itu, tapi perusahaan tidak mengetahui berapa
kurs spot 90 hari dari seklarang. Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak
perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
C.Pasar Swap
Transaksi Swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan spot atau pembelian forward atas suatu
mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk
mengambail keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara
asing, sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan
yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Contoh:
Seandainya tingkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dolar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan,. Namun demikian, dengn melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam periode 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dollar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besara dari pada diskonto kurs forward dolar (perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulkan paritas suku bunga.
Seandainya tingkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dolar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dolar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan,. Namun demikian, dengn melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam periode 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dollar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besara dari pada diskonto kurs forward dolar (perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dolar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulkan paritas suku bunga.
3. Apakah yang dimaksud dengan
kurs saat ini, kurs historis, dan kurs rata-rata dalam konteks translasi mata
uang asing? Nilai tukar mana yang meningkatkan keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing dan mana yang tidak?
a)
Kurs kini (current) adalah nilai tukar yang berlaku pada
tanggal laporang keuangan yang relevan.
b)
Kurs historis adalah kurs nilai mata uang asing yang
digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli
atau terjadi.
c)
Kurs rata-rata adalah rata-rata sederhana atau tertimbang
dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Penggunaan kurs nilai tukar historis
melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dollar saldo mata uang
asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan.
Sedangkan pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena
setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai
tukar.
4.
Apakah perbedaan antara keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing
dengan keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing?
Transaksi Mata Uang Asing adalah transaksi
(yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau
piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata
uang fungsional perusahaan.
Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi
atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan
menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang
tersebut.
Keuntungan dan kerugian :
a) Keuntungan dan
kerugian transaksi mata uang asing timbul akibat selisih kurs.
Keuntungan dan kerugian transaksi disajikan dalam lapora L/R tahun berjalan
dalam pos keuntungan dan kerugian transaksi mata uang asing.
b) Keuntungan dan kerugian
translasi mata uang asing
1. Penagguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestic dari aktiva
bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh
terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing.
Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari
ekuitas konsolidasi.
2.
Pengangguhan
dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan
amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama
yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva
tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan
beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman
sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
3.
Penangguhan
parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui
kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya
setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan,
tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4.
Tidak
ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan
laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi
dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba
sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila
terjadi perubahan kurs nilai tukar.
5. Pada
kondisi bagaimana translasi mata uang asing memengaruhi inflasi asing?
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara
dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga
menggunakan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang
bertempat dalam kondisi yang cenderung ber inflasi akan menghasilkan mata uang
domestik jauh dibawah nilai aslinya.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi,
karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian
biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai
solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional
untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.
Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam
mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs
historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing
terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan
terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat
dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar